Apa yang anda cari?

Kamis, 01 September 2011

CERPEN ;LEBARAN / IDUL FITRI

CERPEN : LEBARAN / IDULFITRI NEK WIS MOCO GARI KOMENTAR YA ULIH




Alkisah di suatu desa terpencil tinggalah keluarga sederhana yang mungkin tergolong miskin dan memang di pandang miskin,hidupnya penuh kesederhanaan dan kekurangan 
Sebut saja namanya keluarga pak Naya.
 Sudah menjadi tradisi bangsa ini setiap menjelang lebaran Idul Fitri orang kota berbondong-bondong pulang kampung / biasa disebut (Mudik Lebaran ),ribuan kendaraan, jutaan orang bergerak bagai semut berbaris.Mereka punya tujuan yang sama yaitu ingin bersillaturahmi, bertemu keluarga,kerabat,dan tetangga.Memang bersillaturrahmi disaat lebaran bagi umat Islam disini adalah sesuatu yang sangat penting dan sakral,hingga hampir tiap orang tak mau melewatkan begitu saja.
Kedatangan para pemudikpun disambut gembira penuh suka cita oleh keluarga dikampung.
  
Lebaran semakin dekat semua orang sibuk menyiapkan segalanya dari renovasi rumah,baju baru ,masakan serba enak, buah-buahan dll,seolah bagai mau menyambut kedatangan Seorang Raja Besar ?.
Pak Naya adalah seorang Laki-laki yang keadaan ekonominya kurang menguntungkan,melihat semua orang sibuk mempersiapkan segala sesuatu ,pak Naya hanya bisa menonton kesibukan, karena Lebaran bagi Pak Naya Adalah sesuatu yang tak perlu dipersiapkan,karena memang tak punya sesuatu untuk lebaran,bagi Pak Naya asal bisa makan udah cukup.
Tibalah saat pagi yang dinanti yaitu ;pagi nancerah dihari lebaran Idul Fitri,umat muslim berkumpul bersama untuk menjalankan solat Id,tak ketinggalan  juga Pak Naya ,tapi ada sedikit perbedaan antara Pak Naya dan kebanyakan Orang yang hadir,mereka memakai baju baru ,kopiyah,sarung serba baru, harum dan wangi,namun beda dengan Pak Naya yang memakai baju kusam,sarung bertambal,dekil dan belum sempat di cuci,sebenarny Pak Naya sedikit minder ber kumpul banyak orang,namun bagi mana lagi kenyataan memang harus di terima dengan Ihklas.
Uasai sudah solat Id ,kemudian Imam membacakan khutbah Rari Raya,seperti biasnya ada yang mendengarkan dan sebagaian bicara sendiri.khutbahpun selesai di lanjutkan dengan bersalam-salaman Laki-laki dengan Laki-laki,Perempuan dengan perempuan.
Pak Naya bergegas pulang ke rumah untuk bermaaf -maafan dengan istri  dan anak-anak tercinta,taklama kemudian mereka sekeluarga keliling Kampung untuk bersillaturahmi dengan kerabat dan tetantgga,tiba-tiba Pak Naya menghentikan langkahnya di depan rumah yang terlihat megah,ada rasa yang tak enak jika harus masuk rumah itu,karena kebanyakan penghuninya angkuh dan sombong,namun ahirnya mereka tetap masuk ,:"Assallamualaikum"kata Pak Naya, "wangalaikummussalaam..... ooo Pak Naya ! silahkan duduk" jawab tuan rumah,lalu mereka saling memaafkan ,ternyata Pak Naya disambut dengan ramah dan penuh penghormatan.
Pak Naya banyak terdiam karena mengamati begitu banyak makanan tersedia hingga bingung mana yang harus dimakan lebih dulu semuanya enak-enak dan lezat,mulailah mecicipi makanan satu demi satu terasa begitu gembira hati Pak Naya bisa makan makanan kelas atas tanpa harus bayar,dan bahkan belum pernah bermimpi sekalipun untuk bisa makan enak,dalam hati Pak Naya pun berkata " Yaalloh selama ini hambamu hidup penuh kekurangan ,tak pernah merasakan lezatnya makaanan orang kaya,Tapi hari ini..... Yaa Alloh kao berikan sesuatu pada ku melibihi dari yang kuiiginkan,aku bisa masuk rumah megah ini disambut dengan penuh penghormatan dan hidangan bermacam-macam,  Yaa Alloh ....  mereka menyiapkan ini semua tentu jutaan rupiah yang harus di keluarkan,dan hanya untuk menyambut para tamu,Yaa Aloh sungguh enkao Maha murah Aku tak menyangka engkao memberi lebih dari yang aku minta ,aku disambut dengan ramah dan hormat serta hidangan serba mewah dan juga GRATIS, hingga kedatanganku seolah Bagai kedatangan seorang Raja ,Yaa Aloh terima kasih kupanjatkan kepadaMu......".

4 komentar:

anisayu mengatakan...

cerita yg bagus sekali...:)

minal aidin wal faizin
maaf lahir batin...

Anonim mengatakan...

ngomong apaaayaaa

Anonim mengatakan...

sipplah

Wonk Ghofur mengatakan...

Luar biasa, sederhana namun mengena.